1.BAHAN PEMBERSIH
Sabun
•Sabun adalah garamka liumatau natriumdari asam-asamorganik, seperti asam stearat, natrium palmitat.
•Berfungsiuntuk mencuci dan membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit dengan bantuan air.
2.BAHAN PEMUTIH
Berfungsiuntuk menghilangkan noda atau kotoran yang membandel pada pakaian dan membunuh bakteri.
•Zat aktif pada pemutih pakaian/penggelantang: natrium hipoklorit(NaClO). Zat aktif berbahaya jika bereaksi dengan detergen karena menghasilkan gas klorinCl2 yang beracun.
•Pemutih di pasaran rata-rata mengandung 5,25% massa/volume NaClO dan terdapatjuga kapur klor(CaOCl2).
•Contoh pemutih: bayclin, sunclin, dll.
3.BAHAN PEWANGI
•Berguna sebagai pengharum ruangan, pengaharum badan, pengharum pakaian.
•Bahan pewangi di peroleh secara alami/diekstrak dari alam (aroma mawar, melati, apel, dll) dan secara buatan/sintetis bahan kimia(indol, etilmiristat, alilkaproat, anisaldehida).
•Salah satu proses pengambilan komponen esensial parfum dengan metode enfluorase, dengan menangkap bahan parfum yang bersifat volatil(gas yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak padat.
•Wujud parfum: cair(aerosol), padat(bedak).
4.PEMBASMI HAMA(PESTISIDA)
•Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik berupa tumbuhan, serangga maupun hewan lain di lingkungan kita.
•Penggolongan pestisida:
1.Insektisida, memberantas serangga.
2.Herbisida, mencegah atau mematikan gulma/tumbuhan pengganggu.
3.Nematisida, memberantas hama cacing.
4.Fungisida, memberantas jamur/fungi.
5.Rodentisida, memberantas binatang pengerat seperti tikus.
Ready to Read these article!!


Jumat, 30 April 2010
WASPADAI BAHAN KIMIA DISEKITAR KITA
Apakah Anda termasuk orang yang mempunyai kepedulian yang besar dengan masalah kesehatan? Jika ya, maka tulisan ini sangat berguna bagi Anda. Tahukah kita, tanpa kita sadari, lingkungan sekitar kita, termasuk barang-barang kebutuhan sehari-hari yang kita gunakan, dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan tubuh kita. Tanpa sadar kita telah menghirup bahan-bahan kimia berbahaya yang berasal dari benda-benda yang terdapat di tempat tinggal kita. Berikut ini penulis uraikan beberapa bahan kimia berbahaya yang sering terkontaminasi dengan tubuh kita tanpa kita sadari. Meskipun kadar bahan-bahan kimia yang masuk ke udara tersebut belum melebihi ambang batas yang diperbolehkan, namun jika terjadi paparan dalam waktu yang lama dan terus menerus dapat berpengaruh bagi kesehatan kita.
1. Asbes
Asbes merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama.
2. Bioaerosol
Kontaminan biologi seperti virus, bakteri, jamur, lumut , serangga atau serbuk sari tumbuhan. Kontaminan biologi tersebut jika dihembus oleh angin akan masuk ke udara dan mencemari udara bersih.
3. Formaldehid
Formaldehid merupakan aldehid sederhana. Gas formaldehid tidak berwarna dan diemisikan dari bahan-bahan bangunan, industri rumah tangga atau proses pembakaran. Formaldehid juga terdapat pada produk kayu yang dipres, papan, papan dinding, tekstil (seperti pada karpet dan pakaian).
Formaldehid dapat masuk ke udara akibat terjadi pengikisan dan penguapan akibat panas yang tinggi.
4. Bahan-bahan pertikulat
Dalam kehidupan sehari-hari pertikulat dikenal dengan istilah debu yang berterbangan di udara. Partikulat juga bisa ditemui dalam bentuk logam-logam berta yang jika terhirup oleh manusia akan mengakibatkan penyakit.
5. Senyawa organik volatil (Volatil Organic Compound)
Senyawa organik volatil (VOC) mudah menguap pada suhu kamar. VOC sering ditemui dalam bentuk aerosol yang terdapat pada pembersih, cat, vernis, produk-produk kayu yang di-pres, pestisida, dan semir.
1. Asbes
Asbes merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama.
2. Bioaerosol
Kontaminan biologi seperti virus, bakteri, jamur, lumut , serangga atau serbuk sari tumbuhan. Kontaminan biologi tersebut jika dihembus oleh angin akan masuk ke udara dan mencemari udara bersih.
3. Formaldehid
Formaldehid merupakan aldehid sederhana. Gas formaldehid tidak berwarna dan diemisikan dari bahan-bahan bangunan, industri rumah tangga atau proses pembakaran. Formaldehid juga terdapat pada produk kayu yang dipres, papan, papan dinding, tekstil (seperti pada karpet dan pakaian).
Formaldehid dapat masuk ke udara akibat terjadi pengikisan dan penguapan akibat panas yang tinggi.
4. Bahan-bahan pertikulat
Dalam kehidupan sehari-hari pertikulat dikenal dengan istilah debu yang berterbangan di udara. Partikulat juga bisa ditemui dalam bentuk logam-logam berta yang jika terhirup oleh manusia akan mengakibatkan penyakit.
5. Senyawa organik volatil (Volatil Organic Compound)
Senyawa organik volatil (VOC) mudah menguap pada suhu kamar. VOC sering ditemui dalam bentuk aerosol yang terdapat pada pembersih, cat, vernis, produk-produk kayu yang di-pres, pestisida, dan semir.
PEWARNA MAKANAN ALAMI
1. Keluak: Kulitnya keras berwarna abu-abu sedangkan daging buahnya lunak coklat kehitaman . Keluek memberikan warna hitam kecoklatan dan rasa gurih pada masakan rawon dan brongkos. Agar tidak terasa pahit , pilih keluak yang tua dan bila digoyang kan akan terdengar bunyi.
2. Kunyit: Kulitnya beralur-alur dan tipis. Dagingnya berwarna kuning dan rasanya agakn pahit. Biasa digunakan untuk nasi atau ketan kuning, gulai, dan bumbu kari. Pilih kunyit tua , berumbi besar ,dan mulus kulitnya, Kupas kunyit, parut, beri sdikit air dan peras.
3. Bit: Bentuknya bulat, berkulit cokelat kemerahan , diujung atasnya tumbuh tankai daun berwarna ungu kehijauan dan dagingnya berwarna merah. Selain digunakan untuk campuran salad , bit juga dipakai untuk pewarna merah pad masakan dan kue . Kupas kulit , potong-potong, proses halus dalam blender dengan tambahan sedikit air, saring.
4. Daun suji: Bentuk daunnya panjang, berujung lancip, permukaannya ,permukaanny licin berwarna hijau. Biasa digunakan untuk pewarna hijau pada berbagai masakan dan kue. Cuci bersih daun suji, tumbuk halus dan pera. Supaya lebih harum bisa dicampur ddengan daun pandan.
5. Air merang: Air merang berwarna hitam dan sering digunakan untuk pewarna lapis jongkong dan bubur suro khas madura. Bakar merang kering hingga menjadi abu, campur sedikit air , aduk rata, endapkan hingga menjadi hitam jernih.
6. Bunga telang: Kelopak bunganya berwarna biru keunguan. Digunakan sebagai pewarna biru untuk kue,. Cuci bersih, remas-remasdengan air, dan saring.
7. Biji Kesumba: Kulit buahnya berwarna merah, berbulu kasar dan bila kulit di belah akan terdapat kumpulan biji kecil berwarna merah tua. Digunakan untuk pewarna merah pada masakan dan kue tradisiona. Untuk mewarnai ketan dan nasi, tumis biji dengan sedkit minyak hingga minyak kemerahan, sisihkan biji, campur bahan lain. Cara lain, rendam biji kesumba dalam sedikit air hangat remas-remas hingga berubah warna.
8. Kayu secang: Berasal dari pohon secang yang diserut tipis. Berwarna coklat muda kemerahan. Rasanya manis dan legit. Sering digunakan untuk membuat wedang dan setup buah. Rebus kayu secang bersama air hingga air berubah warna , saring
DAUN SUJI
9. Daun suji (Pleomale angustifolia) banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional dan minuman seperti untuk pewarna hijau pada es cendol. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 8 meter. Bentuk daunya memanjang dan tersusun melingkat, tanaman ini sesekali berbunga. Karena keindahan bentuk daunya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias. Selain memberikan pewarna hijau, daun suji juga memberikan aroma harum yang khas, meskipun tidak seharum daun pandan. Di dalam penggunaanya, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan agar aroma makanan, kue dan minuman yang dihasilkan lebih harum.
2. Kunyit: Kulitnya beralur-alur dan tipis. Dagingnya berwarna kuning dan rasanya agakn pahit. Biasa digunakan untuk nasi atau ketan kuning, gulai, dan bumbu kari. Pilih kunyit tua , berumbi besar ,dan mulus kulitnya, Kupas kunyit, parut, beri sdikit air dan peras.
3. Bit: Bentuknya bulat, berkulit cokelat kemerahan , diujung atasnya tumbuh tankai daun berwarna ungu kehijauan dan dagingnya berwarna merah. Selain digunakan untuk campuran salad , bit juga dipakai untuk pewarna merah pad masakan dan kue . Kupas kulit , potong-potong, proses halus dalam blender dengan tambahan sedikit air, saring.
4. Daun suji: Bentuk daunnya panjang, berujung lancip, permukaannya ,permukaanny licin berwarna hijau. Biasa digunakan untuk pewarna hijau pada berbagai masakan dan kue. Cuci bersih daun suji, tumbuk halus dan pera. Supaya lebih harum bisa dicampur ddengan daun pandan.
5. Air merang: Air merang berwarna hitam dan sering digunakan untuk pewarna lapis jongkong dan bubur suro khas madura. Bakar merang kering hingga menjadi abu, campur sedikit air , aduk rata, endapkan hingga menjadi hitam jernih.
6. Bunga telang: Kelopak bunganya berwarna biru keunguan. Digunakan sebagai pewarna biru untuk kue,. Cuci bersih, remas-remasdengan air, dan saring.
7. Biji Kesumba: Kulit buahnya berwarna merah, berbulu kasar dan bila kulit di belah akan terdapat kumpulan biji kecil berwarna merah tua. Digunakan untuk pewarna merah pada masakan dan kue tradisiona. Untuk mewarnai ketan dan nasi, tumis biji dengan sedkit minyak hingga minyak kemerahan, sisihkan biji, campur bahan lain. Cara lain, rendam biji kesumba dalam sedikit air hangat remas-remas hingga berubah warna.
8. Kayu secang: Berasal dari pohon secang yang diserut tipis. Berwarna coklat muda kemerahan. Rasanya manis dan legit. Sering digunakan untuk membuat wedang dan setup buah. Rebus kayu secang bersama air hingga air berubah warna , saring
DAUN SUJI
9. Daun suji (Pleomale angustifolia) banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional dan minuman seperti untuk pewarna hijau pada es cendol. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 8 meter. Bentuk daunya memanjang dan tersusun melingkat, tanaman ini sesekali berbunga. Karena keindahan bentuk daunya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias. Selain memberikan pewarna hijau, daun suji juga memberikan aroma harum yang khas, meskipun tidak seharum daun pandan. Di dalam penggunaanya, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan agar aroma makanan, kue dan minuman yang dihasilkan lebih harum.
CARA MENDETEKSI BAHAN MAKANAN TAMBAHAN
Untuk mengetahui ciri-cirinya sederhana saja, apabila produk/bahan menggunakan bahan tambahan makanan :
1. Apabila produk makanan basah, secara normal cepat basi, begitu menggunakan
bahan tambahan makanan pengawet, produk itu akan lebih bertahan lama, dan
tektur/bentuk makanannya lebih padat dan keras, (bahan yang digunakan
mungkin resmi, mungkin juga dilarang perlu konfirmasi lebih lanjut). Tapi
apabila setelah makan makanan tersebut ada rasa sensitive (mual, pusing,
muntah), perlu dicurigai bahan tambahan makanan tersebut dilarang digunakan
dan harus dihindari produk tersebut untuk dikonsumsi, jika terus dikonsumsi
akan timbul akibat yang lebih parah lagi yaitu timbulnya penyakit kanker.
2. Untuk makanan yang berwarna untuk mengetesnya apakah mengandung
pewarna resmi atau tidak, ada dua cara. Pertama warnanya terlalu mencolok
atau ekstrem, apa itu warna merah atau kuning, wah itu dicurigai sebagai zat
pewarna yang dilarang untuk digunakan dalam makananan atau minuman,
biasanya produk tersebut dipasarkan di kalangan anak-anak karena warnanya
yang menarik (dijual disekitar SD/TK). Kedua, makanan/minuman yang
mengandung warna sintetis (bukan pewarna untuk makanan) tersebut, tidak
mudah luntur kalau dicelupkan dalam air.
1. Apabila produk makanan basah, secara normal cepat basi, begitu menggunakan
bahan tambahan makanan pengawet, produk itu akan lebih bertahan lama, dan
tektur/bentuk makanannya lebih padat dan keras, (bahan yang digunakan
mungkin resmi, mungkin juga dilarang perlu konfirmasi lebih lanjut). Tapi
apabila setelah makan makanan tersebut ada rasa sensitive (mual, pusing,
muntah), perlu dicurigai bahan tambahan makanan tersebut dilarang digunakan
dan harus dihindari produk tersebut untuk dikonsumsi, jika terus dikonsumsi
akan timbul akibat yang lebih parah lagi yaitu timbulnya penyakit kanker.
2. Untuk makanan yang berwarna untuk mengetesnya apakah mengandung
pewarna resmi atau tidak, ada dua cara. Pertama warnanya terlalu mencolok
atau ekstrem, apa itu warna merah atau kuning, wah itu dicurigai sebagai zat
pewarna yang dilarang untuk digunakan dalam makananan atau minuman,
biasanya produk tersebut dipasarkan di kalangan anak-anak karena warnanya
yang menarik (dijual disekitar SD/TK). Kedua, makanan/minuman yang
mengandung warna sintetis (bukan pewarna untuk makanan) tersebut, tidak
mudah luntur kalau dicelupkan dalam air.
FORMALIN
Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
2. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
3. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan
4. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
1. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
2. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
3. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan
4. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
AKIBAT MENGKONSUMSI BORAKS
Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian ..
Akibat mengkonsumsi BORAKS ..
Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Akibat mengkonsumsi BORAKS ..
Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
Beberapa bahan tambahan makanan telah dibahas pada bagian produk hewani. Beberapa lagi yang diragukan kehalalannya (perlu diteliti lebih lanjut) dapat dilihat di bagian bawah artikel ini. Keraguan akan kehalalan bahan-bahan tersebut berasal dari kemungkinan bahwa bahan tambahan tersebut berasal dari bahan hewani yang diharamkan atau minuman yang memabukkan.
Nomor yang menyertai nama bahan tersebut adalah kode yang berlaku di negara Masyarakat Eropa, secara umum semua kode bahan tambahan makanan diawali dengan E, kemudian digit pertama menunjukkan kelompoknya, apakah pengawet, pengemulsi, antioksidan, dll. Dari daftar di bawah nanti terlihat banyak sekali pangan olahan yang perlu diwaspadai kehalalannya karena bahan tambahan makanannya yang masih perlu diteliti. Walaupun demikian, kembali perlu ditegaskan, tidak berarti pasti haram karena bahan-bahan pengganti yang halal juga sudah banyak dan pembuatannya tidak harus melalui jalan yang dijelaskan dalam tabel, karena masih mungkin ada berbagai alternatif lain.
Ada satu jenis bahan tambahan makanan yang juga rawan kehalalannya (beberapa), sayangnya bahan ini banyak dipakai pada makanan olahan, bahan tambahan tersebut yaitu perisa (flavourings). Kekhawatiran ini disebabkan oleh karena beberapa hal, yaitu:
* pelarut yang digunakan di antaranya etanol dan gliserol,
* bahan dasar pembuatannya,
* asal bahan dasar yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan flavor daging diperlukan base yang dibuat dari hasil reaksi asam amino atau protein hidrolisat, gula dan kadang-kadang lemak atau turunannya.
Selain itu, pada waktu formulasi untuk flavor ayam misalnya (sering digunakan untuk mie instan, sup ayam, kaldu ayam, produk chiki/snacks (ekstrusi), dll), seringkali diperlukan lemak ayam, sehingga perlu jelas dari mana asalnya. Contoh lain lagi, untuk flavor mentega diperlukan bukan hanya bahan-bahan kimia tunggal pembentuk aroma mentega, tetapi juga asam-asam lemak untuk membentuk rasa dan mouthfeel, tentu saja perlu jelas dari mana asam lemaknya. Itu hanya dua contoh saja, perlu disadari bahwa jenis flavor ini jumlahnya ratusan, terbuat dari ribuan senyawa kimia bahan dasar, di samping pelarut, pengemulsi, enkapsulan, penstabil, dan aditif lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya mengaudit kehalalan bahan flavor ini, bukan pekerjaan mudah dan kembali memerlukan keahlian dan bekal pengetahuan yang tinggi di bidang ini, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya (syubhat) :
* Potasium nitrat (E252)
Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. contoh pada Sosis, ham, Dutch Cheese
* L-(+)-asam tartarat (E334)
Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine.Sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll.
* Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)
Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll
* Gliserol/gliserin (E422)
Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll
* Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan cake, donat, produk susu: es krim, desserts beku; minuman, dll
* Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)
Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding
* Edible bone phosphate (E542)
Dibuat dari tulang hewan, Anti caking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
* Asam stearat
Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetikAnticacking agent
* L-sistein E920
Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor)
* Wine vinegar dan malt vinegar
Masing-masing dibuat dari wie dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad
Referensi : Hansen dan Marsden, 1987. E for Additives. Thorsons, England.
Sebagai kesimpulan, kehalalan suatu produk pangan pada era global ini menjadi kompleks, memerlukan penanganan yang serius karena banyak kemungkinan yang dihadapi yang dapat sampai haramnya atau halalnya suatu produk pangan. Di samping itu, pekerjaan pemeriksaan kehalalan suatu produk pangan tidak bisa sembarangan, memerlukan ketelitian tinggi, memerlukan pengetahuan asal usul bahan dan proses pengolahan pangan itu sendiri, dan yang terpenting analisis laboratorium tidak dapat dijadikan andalan menentukan kehalalan suatu produk pangan. Mungkin bekal yang terpenting yang berkaitan dengan bahan ialah pengetahuan yang mendalam mengenai bahan itu sendiri. Di samping itu, diperlukan metode pemeriksaan yang tepat dan pembentukan sistem jaminan halal yang handal. Kedua hal terakhir itulah yang akan dibicarakan pada seri tulisan selanjutnya. [Halal Guide/Dr. Anton Apriyantono]
Nomor yang menyertai nama bahan tersebut adalah kode yang berlaku di negara Masyarakat Eropa, secara umum semua kode bahan tambahan makanan diawali dengan E, kemudian digit pertama menunjukkan kelompoknya, apakah pengawet, pengemulsi, antioksidan, dll. Dari daftar di bawah nanti terlihat banyak sekali pangan olahan yang perlu diwaspadai kehalalannya karena bahan tambahan makanannya yang masih perlu diteliti. Walaupun demikian, kembali perlu ditegaskan, tidak berarti pasti haram karena bahan-bahan pengganti yang halal juga sudah banyak dan pembuatannya tidak harus melalui jalan yang dijelaskan dalam tabel, karena masih mungkin ada berbagai alternatif lain.
Ada satu jenis bahan tambahan makanan yang juga rawan kehalalannya (beberapa), sayangnya bahan ini banyak dipakai pada makanan olahan, bahan tambahan tersebut yaitu perisa (flavourings). Kekhawatiran ini disebabkan oleh karena beberapa hal, yaitu:
* pelarut yang digunakan di antaranya etanol dan gliserol,
* bahan dasar pembuatannya,
* asal bahan dasar yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan flavor daging diperlukan base yang dibuat dari hasil reaksi asam amino atau protein hidrolisat, gula dan kadang-kadang lemak atau turunannya.
Selain itu, pada waktu formulasi untuk flavor ayam misalnya (sering digunakan untuk mie instan, sup ayam, kaldu ayam, produk chiki/snacks (ekstrusi), dll), seringkali diperlukan lemak ayam, sehingga perlu jelas dari mana asalnya. Contoh lain lagi, untuk flavor mentega diperlukan bukan hanya bahan-bahan kimia tunggal pembentuk aroma mentega, tetapi juga asam-asam lemak untuk membentuk rasa dan mouthfeel, tentu saja perlu jelas dari mana asam lemaknya. Itu hanya dua contoh saja, perlu disadari bahwa jenis flavor ini jumlahnya ratusan, terbuat dari ribuan senyawa kimia bahan dasar, di samping pelarut, pengemulsi, enkapsulan, penstabil, dan aditif lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya mengaudit kehalalan bahan flavor ini, bukan pekerjaan mudah dan kembali memerlukan keahlian dan bekal pengetahuan yang tinggi di bidang ini, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya (syubhat) :
* Potasium nitrat (E252)
Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. contoh pada Sosis, ham, Dutch Cheese
* L-(+)-asam tartarat (E334)
Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine.Sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll.
* Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)
Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll
* Gliserol/gliserin (E422)
Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll
* Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan cake, donat, produk susu: es krim, desserts beku; minuman, dll
* Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)
Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding
* Edible bone phosphate (E542)
Dibuat dari tulang hewan, Anti caking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
* Asam stearat
Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetikAnticacking agent
* L-sistein E920
Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor)
* Wine vinegar dan malt vinegar
Masing-masing dibuat dari wie dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad
Referensi : Hansen dan Marsden, 1987. E for Additives. Thorsons, England.
Sebagai kesimpulan, kehalalan suatu produk pangan pada era global ini menjadi kompleks, memerlukan penanganan yang serius karena banyak kemungkinan yang dihadapi yang dapat sampai haramnya atau halalnya suatu produk pangan. Di samping itu, pekerjaan pemeriksaan kehalalan suatu produk pangan tidak bisa sembarangan, memerlukan ketelitian tinggi, memerlukan pengetahuan asal usul bahan dan proses pengolahan pangan itu sendiri, dan yang terpenting analisis laboratorium tidak dapat dijadikan andalan menentukan kehalalan suatu produk pangan. Mungkin bekal yang terpenting yang berkaitan dengan bahan ialah pengetahuan yang mendalam mengenai bahan itu sendiri. Di samping itu, diperlukan metode pemeriksaan yang tepat dan pembentukan sistem jaminan halal yang handal. Kedua hal terakhir itulah yang akan dibicarakan pada seri tulisan selanjutnya. [Halal Guide/Dr. Anton Apriyantono]
Langganan:
Postingan (Atom)